٠٠:٠٠:٠٠
Zona Waktu
← Kembali
Gambar Artikel

BUTIR-BUTIR KEIKHLASAN

Oleh: H. Iqbal Mochtar

Seorang gadis kecil tiba-tiba bersujud di trotoar saat melihat truk es krim datang. Orang-orang di sekitarnya heran dan bertanya, “Mengapa kamu bersujud, Nak?” Dengan polos ia menjawab, “Ibuku selalu sujud saat ia sangat bahagia. Aku belajar darinya untuk bersyukur dengan sujud.” Sungguh, kebahagiaan yang diiringi sujud adalah pelajaran agung yang diwariskan seorang ibu kepada anaknya.

Di tempat lain, seorang anak kecil menangis haru saat menerima hadiah kecil dari gurunya. Ia lalu menunduk dan meletakkan dahinya ke lantai. Ketika ditanya, ia menjawab, “Beginilah cara ibuku mengajarkan aku untuk berterima kasih pada Allah, bukan hanya pada manusia.”

Seorang teknisi sedang membetulkan AC yang rusak di masjid. Setelah selesai, pengurus masjid hendak memberinya upah. Namun ia menolak dengan sopan dan berkata, “Ibuku selalu berpesan, 'Jangan pernah ambil bayaran dari pekerjaan untuk rumah Allah.' Maka aku berpegang pada wasiatnya.” Mereka takjub pada pesan ibunya, dan aku lebih takjub pada ketaatannya kepada ibunya dan kepada Allah.

Seorang pemuda menyapu halaman masjid setiap pagi. Ketika seseorang memberinya uang, ia tersenyum dan berkata, “Maaf, ibuku selalu berkata, ‘Bersihkan masjid seperti kamu membersihkan hatimu”

Seorang laki-laki dikenal selalu tiba di masjid jauh sebelum azan berkumandang. Suatu hari ia ditanya, “Mengapa datang begitu awal?” Ia menjawab dengan tenang, “Azan itu untuk membangunkan yang lalai. Aku berharap aku bukan termasuk mereka yang perlu diingatkan.” Semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang selalu ingat, bahkan sebelum dipanggil.

Seseorang bertanya kepada seorang alim, “Mengapa engkau selalu duduk di saf pertama sebelum orang lain datang?” Ia menjawab, “Aku lebih memilih Allah melihatku menunggunya, daripada aku yang menunggu panggilannya.”

Seorang pria terlihat sering mengambil air minum di masjid, meski rumahnya hanya beberapa langkah dari sana. Ketika ditanya, ia menjawab, “Aku ingin agar orang yang menyediakan air ini terus mendapat pahala. Setiap tegukan dariku, semoga menjadi saksi kebaikannya.” Betapa indahnya hati yang berpikir tentang pahala orang lain dalam amal yang sederhana.

Seorang wanita tua menyimpan sandal usang di dekat pintu masjid. Ketika ditanya kenapa, ia menjawab, “Agar siapa pun yang kehilangan sandalnya bisa pulang dengan tenang. Aku hanya ingin jadi alasan seseorang tersenyum setelah salatnya.”