NASIB AMALAN MANUSIA
Oleh: Zainal Abidin Mochtar
Di dalam kitab Ihya Ulumuddin (Imam Al-Ghazali),
dikisahkan :
Mu'adz bin Jabal berkata, "Aku mendengar Rasulullah
Saw bersabda, 'Allah Ta'ala menciptakan tujuh malaikat
sebelum Dia menciptakan tujuh langit dan bumi dan
menempatkan satu malaikat sebagai penjaga setiap
langit tersebut. Malaikat yang bertugas menyerahkan
amalan manusia, mengangkat ke langit amalan setiap
manusia, dari pagi hingga petang.
Ketika ia mencapai langit pertama dengan membawa
amalan manusia, penjaga langit ini berkata kepadanya,
'Aku
penjaga fitnah dan gunjingan. Tuhanku
memerintahkan aku untuk tidak meloloskan amalan
seorang hamba yang suka memfitnah dan mengumpat'. Kemudian malaikat tersebut meninggalkan
amal buruk itu dan membawa sisanya yaitu amal baik ke langit kedua.
Penjaga langit kedua berkata kepadanya, 'Tuhanku melarang aku meloloskan amal baik yang kaubawa
naik jika dikerjakan karena tujuan duniawi'. Kemudian malaikat penjaga amal meninggalkan amal
seperti itu dan membawa sisanya ke atas.
Penjaga langit ketiga berkata kepada malaikat itu, 'Tuhanku menyuruh aku untuk tidak meloloskan
amal yang dilakukan dengan kesombongan.' Lalu ia meninggalkan amal tersebut dan membawa
sisanya ke langit keempat. Malaikat penjaga langit keempat berkata kepadanya, 'Tuhanku melarang
aku melewatkan amal yang dikerjakan karena ujub (heran/bangga dengan kehebatan dirinya sendiri)
karena aku malaikat penjaga ujub.' Lalu ia meninggalkan amal yang demikian dan membawa sisanya
menuju langit kelima.
Malaikat penjaga langit kelima berkata kepada malaikat amal, 'Aku malaikat penjaga dengki, Aku
diperintahkan Allah untuk tidak mengizinkan amal yang dikerjakan dengan kedengkian naik ke atas.'
Kemudian ia meninggalkan amal seperti itu dan membawa sisanya naik menuju langit keenam.
Penjaga langit keenam berkata kepada malaikat penjaga amal, 'Tuhanku memerintahkan aku agar
tidak membolehkan amal naik ke atas jika pemilik amal itu tidak menunjukkan empati kepada hamba-
hamba-Ku yang tertimpa musibah dan bencana. Aku adalah malaikat penjaga kebaikan.'Lalu malaikat
penjaga amal meninggalkan amal yang demikian dan membawa sisanya menuju langit ketujuh.
Malaikat penjaga langit ketujuh berkata kepada malaikat penjaga amal, 'Tuhanku menyuruh aku untuk
tidak mengizinkan menaikkan amal yang tidak dilakukan demi ridha-Nya (amal yang tidak dilakukan
karena-Nya) tetapi demi kemegahan dan kemasyhuran diri atau riya. Setelah itu malaikat penjaga
amal meninggalkan amal semacam itu dan membawa sisanya ke langit ketujuh dan kepada Allah.
Allah Ta'ala kemudian berfirman, 'Engkau menyerahkan amalan para hamba-Ku. Aku adalah penjaga
hati manusia. Aku tahu bahwa sebagian dari amalan ini tidak dilakukan untuk mencari ridha-Ku. Oleh
karena itu, kutukan-Ku atasnya. 'Para malaikat pun mengutuknya demikian pula ketujuh langit’.”
Ya...,sudah selayaknya tahun baru kali ini menjadi momentum bagi kita untuk koreksi diri, memohon
ampun dan bertaubat atas segala kekeliruan batin kita; serta sesegera mungkin memohon ridha-Nya
atas setiap aktivitas kita, di umur yang tersisa. Wallahu a'lam bish-shawab.